Langsung ke konten utama

Muhadoroh

Ajang Pelatihan Mental Bagi Santri
Muhadoroh biasanya dilaksanakan di tempat yang luas, misalnya aula atau mushola pondok. Al Imdad II sendiri melaksanakan muhadoroh dengan 2 jenis, yaitu muhadoroh perkamar dan muhadoroh akbar. Muhadoroh perkamar yaitu mohadoroh yang pesertanya hanya santri kamar tersebut dan pelaksanaannya serempak. Sedangkan muhadoroh akbar yaitu seluruh santri berkumpul dimushola lalu ada santri yang bertugas untuk menyampaikan pidato, dll.
Pondok Pesantren Al Imdad II sendiri melaksanakan muhadoroh ini sekali dalam seminggu, lebih tepatnya malam ahad. Kenapa malam ahad? Karena malam ahad itu merupakan waktu luang karena tidak ada jam belajar malam. Untuk muhadoroh biasanya dilaksanakan pada selapan sekali (selapan =40 hari hitungan jawa, Pahing-Wage-Legi-Pon-Kliwon). Dan petugas dari muhadoroh akbar ini merupakan perwakilan dari setiap kamar.
Muhadoroh atau Khitobah merupakan salah satu tradisi di Pondok Pesantren yang sudah ada sejak dulu. Muhadoroh ini dikenal dimasyarakat umum sebagai latihan pidato. Artinya Muhadoroh adalah salah satu kegiatan di Pondok Pesantren yang berfungsi sebagai ajang pelatihan pidato santri di muka umum. Muhadoroh sendiri tidak hanya melatih pidato-pidato saja, akan tetapi juga melatih yang lainnya. Karena untuk Al Imdad sendiri selain pidato, ada juga santri yang bertugas sebagai pembawa acara atau MC, Qiroah, Drijen (Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubanul Waton), petugas hiburan (puisi, dagelan, drama, dll). Pidato sendiri terbagi menjadi 4 bahasa yaitu Indonesia, Jawa, Arab, Inggris.
Harapan dilaksanakannya  muhadoroh adalah untuk melatih mental santri agar tidak mudah minder di muka umum. Serta agar santri dapat menguasai pidato-pidato agar kelak dapat berdakwah secara luwes kepada masyarakat. Bukan hanya berdakwah dalam bahasa Indonesia saja melainkan 4 bahasa yang berbeda. Hal tersebut juga bisa menjadi salah satu nilai lebih bagi santri di mata umum.

Postingan populer dari blog ini

Tafsir jalalain (QS. Al an'am ayat 83-84)

Dalam surah Al an'am ayat 83, Allah menunjukkan segala sesuatunya kepada Nabi Ibrahim, hujjah Nabi Ibrahim itu  menunjukkan bahwa Allah itu maha esa. Nabi Ibrahim juga di berikan hujjah untuk membela kaumnya. Nabi Muhammad Saw tidak mungkin berbicara dengan hawa nafsu nya, melainkan apa yang di ucapkan nya merupakan Wahyu dari Allah SWT.  Allah SWT juga mengangkat derajat orang yang berilmu dan hikmah, untuk itu orang yang sedang belajar/ mencari ilmu ketika orang tersebut meninggal dunia, ia termasuk orang yang mati syahid, Dalam Alquran surah al-Mujadilah ayat 11, Allah SWT berfirman:   يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Ya ayyuhaladzina amanu idza qila lakum tafassahu fil-majalisi fafsahu yafsahillahu lakum wa idza qilan syudzu yansyu
Brosur Pendaftaran Santri Baru PP Al-Imdad Bantul Tahun 2020 Link Pendaftaran MTS http://pendaftaranmts.al-imdad.id/ Link Pendaftaran MA http://pendaftaranma.al-imdad.id/ monggo...